Ketika Ayah Ahmad Syauqi wafat, beliau berdiri melantunkan beberapa syairnya yang ia tujukan untuk ayahandanya tercinta. Ia berucap:
Yaa abii wal mautu ka’sun murratun.. laa tadzuuqu an nafsu minha marrataini..
Kaifa kaanat saa’atan qodhoitahaa.. kullu syai’in qoblahaa au ba’du haini..
Asyaribta al mauta fiihaa jur’atan.. Am syaribta al mauta fiihaa jur’ataini..
Ayahanda, kematian itu adalah sesuatu yang memahitkan..
Tak ada dua kali jiwa ini dapat merasakan..
Bagaimanakah rasa sesaat sakaratul maut yang kau lewatkan?
Segalanya, sebelum atau sesudah itu begitu ringan di rasakan..
Cukupkah hanya sekali ini ayahanda meneguk kematian?
Atau, akankah hingga dua kali engkau dapat merasakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please... Comment at this one