In The Name of Allah

Welcome - Sugeng Rawuh - Selamat Datang

Senin, 02 Maret 2009

SYAIR ARAB


Wadduu al ilmi haqqun khoolidun ba'da mautihi

Wa aushooluhu tahta atturoobi ramiimi...

Wadzuu al jahli mayyitun wa huwa maasyin 'alaa atstsuroo

Yadhunnu minal akhyaai wahuwa adiimu...

Orang yang berlimu itu hidup kekal selamanya sesudah ia meninggal, walaupun tulang belulangnya telah hancur luluh di bawah tanah...

Orang bodoh pada hakekatnya adalah mati walaupun ia berjalan. Ia menyangka bahwa ia hidup, padahal tidak ada gunanya sama sekali...

Nasehat dalam bait syair Arab di atas dengan tegas menyatakan bahwasanya setiap manusia yang hidup di dunia ini di wajibkan untuk menuntut ilmu. Baik ilmu dunia, yaitu segala ilmu yang harus di cari untuk mendapatkan kehidupan yang layak di dunia. Dan ilmu akhirat, yaitu ilmu/pemahaman tentang agama sebagai bekal kehidupan di akhirat yang kekal dan abadi. Jika kita hanya mencari ilmu dunia saja, tanpa di iringi dengan pencarian ilmu agama, maka kita tidak akan mendapatkan secuil pun kenikmatan akhirat. Kenikmatan dunia yang kita tumpuk sepanjang hayat, tidak akan mampu membeli kenikmatan akhirat yang hakiki. Memang tidak bisa di pungkiri bahwa Nam et ipsa Scientia Potesta Est’ atau Knowledge is Power , demikian Francis Beacon telah mengungkapkannya. Namun kita harus menyeimbangkan iptek dengan imtak agar kehidupan kita seimbang, sukses di dunia dan di akhirat kelak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please... Comment at this one